Minggu, 09 Februari 2014

My Lovely Pressman 1 RePost

 Nb:Nae gak bermaksud plagiat ff ini sudah pernah dipublikasikan dan ff ini sebenarnya milik http://sunshineer.wordpress.com/category/fanfiction/ dan nae hanya RePost saja Arraseo?

 

 

My Lovely Pressman ( Part 1 )




Author             :   Sunshineer
Genre             :   Romance, Friendship, Family
Rated              :   PG-15
Main Cast      :  -    Sunny ‘SNSD’ as Lee Sunny
-         Chanyeol ‘Exo-K’ as Park Chanyeol
-         Taeyeon ‘SNSD’ as Kim Taeyeon
-         Baekhyun ‘Exo-K’ as Byun Baekhyun

_______________________
Hallo!!! Author kembali lagi dengan FF terbaru, Semoga reader suka yaa..
Happy Reading!!
 ______________________
Hari sudah menjelang siang, sebuah mobil min van melaju cepat dijalanan kota. Seorang gadis duduk termenung menatap keluar kaca jendela mobil. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
“ Sunny! Dengarkan aku!” Gadis bernama Sunny itu, mengalihkan pandangannya pada orang yang dari tadi terus mengajaknya bicara.
“ Manajer Kim, bolehkah aku istirahat sebentar saja.” Tanpa menunggu jawaban, Sunny langsung memejamkan kedua matanya.
Manajer Kim menatap gadis itu dengan tatapan tidak percaya, “ Di saat seperti ini, kau masih bisa tidur?! Ya Tuhan, tolong bukakan pintu hati temanku ini..” Manajer Kim terlihat sangat frustasi, memikirkan masalah yang tengah dihadapi Sunny.

“ Dia sudah datang.” Teriak salah satu wartawan yang melihat sebuah mini van melaju dari kejauhan. Para wartawan lain sontak berdiri dan melihat kearah datangnya mobil.
Mobil berhenti tepat didepan pintu masuk gedung SM Entertaiment. Para wartawan mulai bersiap dengan kamera mereka masing-masng. Seorang wanita membuka pintu, dan keluar dari dalam mobil, dia adalah manajer Kim.
Berselang kemudian, seorang wanita berambut pendek yang memakai kaos lengan panjang dan celana pendek sepaha, keluar mengikuti menajer Kim. Wanita itu memakai sebuah kacamata yang menutupi sebagian wajah mungilnya, dia terus menyunggingkan senyum penuh makna kehadapan para wartawan yang sudah lama menunggu kedatangannya.
Sunny yang didampingi manajer Kim, berusaha untuk menerobos kerumunan wartawan yang menghadang mereka. Para wartawan itu terus memotret dan menanyakan perihal skandal yang terjadi pada Sunny baru-baru ini.
Sunny benarkah skandal itu? Bagaimana skandal itu bisa terjadi? Apakah dia baik-baik saja? Apakah kau sudah menemuinya? Ini hanya sebagian pertanyaan yang dilontarkan oleh para wartawan pada Sunny.
Sunny tetap tersenyum. Meskipun dia merasa sangat terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan yang terus terlontar, tapi Sunny tetap berjalan santai. Cahaya blitz yang terus menyilaukan mata, membuat Sunny merasa pusing, walaupun dia sudah menggunakan kacamata..
“ Maaf, tolong beri jalan.” Manajer Kim terus menerobos kerumunan orang. Sedangkan Sunny memilih untuk tetap diam.

Disaat yang bersamaan, wartawanPark terus berusaha memotret sang bintang dari kejauhan. Postur tubuhnya yang tinggi menjadi sebuah keuntungan tersendiri ketika dia harus berdesak-desakam dengan wartawan lain.
SaatwartawanPark mendapatkan foto yang bagus, tiba-tiba saja kerumunan wartawan itu mulai berjalan mundur setelah para penjaga datang membukakan jalan agar sang artis bisa melewati kerumunan wartawan.
Akibat dorongan yang mendadak itu, kamera yang saat itu ada di tangan wartawanPark tanpa sengaja terjatuh. WartawanPark hanya bisa tertegun melihat kamera kesayangannya hancur terinjak oleh kaki wartawan lain.
Dia berharap, bahwa saat itu dia hanya bermimpi..

“ Lee Sunny! Bisakah kau fokus?!” Seorang pria separuh baya terlihat begitu kesal, mendapati Sunny tidak memperhatikannya.
“ Paman, apa boleh aku makan sekarang? Tadi siang aku belum sempat untuk makan.” tanya Sunny polos.
Pria itu menarik nafas panjang, menahan rasa marahnya. Dia menatap gadis dihadapannya pilu.
“ Kenapa kau berbuat seperti itu?” Pria itu mengulang pertanyaan yang berkali-kali dia tanyakan. Tapi tidak pernah ada jawaban yang pasti dari Sunny.
“ Apapun yang aku jelaskan, kau tidak akan pernah mempercayainya paman. Jadi kau tidak perlu tahu apa alasanku berbuat seperti itu padanya.” Sunny beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar.
Paman itu mulai habis kesabaran, “ Lee Sunny!” Sunny menghentikan langkahnya dan berbalik.
Sunny tersenyum. “ Jaga kesehatanmu, jangan terlalu banyak memikirkan masalah yang bukan masalahmu.” Kali ini Sunny benar-benar pergi meninggalkan pamannya.
Selang beberapa detik kemudian, seorang wanita masuk kedalam ruangan yang baru saja ditinggalkan Sunny.
“ Presdir Lee, pihak recorder dari jepang, sudah menunggu anda di ruang meeting.” Wanita itu langsung menaruh sebuah dokumen diatas meja dihadapan Presdir Lee.
Presdir Lee kembali menarik nafas panjang, “ Sebentar lagi aku akan kesana.” Dia melonggarkan ikatan dasi di lehernya, dan meminum habis segelas air yang ada diatas mejanya.

WartawanPark duduk lemas disebuah kafe yang berada di dekat tempat tinggalnya. Tergambar jelas kesedihan diwajahnya. Dari tadi dia terus meratapi nasib kamera yang hancur ditangannya.
“ Chanyeol, sedang apa kau disini?” seorang pelayan mendatangi wartawan Park. Pelayan itu adalah Byun Baekhyun, teman satu apartemen Chanyeol.
Baekhyun kaget melihat kamera Chanyeol yang hancur, “ Kameramu?!” dia menatap Chanyeol tak percaya.
“ Bagaimana bisa?” Baekhyun duduk dihadapan Chanyeol, menuntut penjelasan darinya.
“ Siang tadi, kameraku hancur terinjak.” Jawab Chanyeol lemas. “ Kameraku yang malang~” lirih Chanyeol, terus meratapi nasibnya.
Baekhyun yang kasihan, berusaha untuk menghibur temannya itu. “ Sudahlah, kau pasti akan mendapatkan kamera yang lebih bagus dari ini.” Baekhyun menepuk-nepuk pundak Chanyeol, berusaha memberi semangat.

Hari sudah gelap. Di seberang jalan, tepatnya dibawah temaram lampu jalan, Baekhyun melihat sekumpulan gadis sedang berkumpul. Diantara gadis-gadis itu, ada seorang gadis yang begitu dia kenal. Seorang gadis yang sangat dia idolakan.
“ Hei, bukankah itu artis terkenal Lee Sunny? Sedang apa dia dengan para gadis-gadis itu?” Baekhyun melihat Sunny berdiri di kelilingi para gadis berseragam sekolah. Mereka terlihat sedang memarahi Sunny.
Chanyeol yang mendengar ucapan Baekhyun langsung melihat kearah yang ditunjukan Baekhyun. Dengan tanggap, Chanyeol merogoh isi kantong jaketnya, dan mengambil sebuah ponsel.
“ Kau mau apa?” tanya Baekhyun heran melihat sikap Chanyeol.
Chanyeol langsung mengangkat ponsel ditangannya, “ Memotretnya.” Jawab Chanyeol. Dan mulai memotret kearah kumpulan gadis diseberang jalan.
“ Kau memang benar-benar seorang wartawan.” Lanjut Baekhyun, geli melihat sikap temannya itu. Chanyeol terus melakukan aktifitasnya tanpa memperdulikan Baekhyun yang tertawa melihatnya.
Tiba-tiba saja, salah satu gadis itu menampar pipi Sunny. Dan Chanyeol berhasil mengabadikan peristiwa itu pada ponselnya.
“ Wah dia menampar Sunny!” teriak Baekhyun tak percaya.

Dengan penuh percaya diri, Sunny berjalan keluar gedung SM entertaiment. Tanpa di dampingi manajer Kim dan pengawal, Sunny berjalan sendirian tak tentu arah.
Banyak pasang mata yang memperhatikannya, tapi Sunny tidak memperdulikan mereka. Dia terus berjalan tanpa henti.
Setelah lama berjalan, Sunny berhenti disebuah jalanan yang sepi. Sejenak dia menghela nafasnya, menghilangkan rasa lelah yang dia rasakan.
“ Hei bukankah kau Lee Sunny?” salah satu gadis berseragam mulai mendekati Sunny.
Tak lama banyak gadis berseragam yang mengellilingi Sunny, “ Bukankah dia orang yang telah membuat Oppa kita terluka?” Lanjut salah satu gadis.
Sunny langsung membuka kacamata hitam yang dipakainya, “ Apa maksudmu?!” Lanjut Sunny.
“ Bagaimana mungkin, wanita kasar seperti menjadi artis terkenal?!” tiba-tiba saja gadis yang ada dihadapan Sunny mendorong tubuh Sunny, dan membuat Sunny terhuyung.
Tapi Sunny dapat menahan tubuhnya untuk tetap berdiri. “ Ya! Hentikan! Apa mau kalian?” tanya Sunny yang mulai terlihat kesal
“ Apa mau kami? Tentu saja membalas perbuatanmu.” Lanjut salah satu gadis. Para gadis itu terus mendesak Sunny.
Tanpa diduga, gadis yang baru saja mendorong Sunny, melayangkan tangannya ke pipi Sunny dengan keras.
“ Cepatlah minta maaf pada Oppa kami!” desak para gadis itu.
Sunny yang kesakitan, memegang pipinya yang mulai memerah. “ Kalian benar-benar menjijikan. Kalian pikir, setelah kalian berbuat seperti ini padaku, aku kan menyesali perbuatanku?” lanjut Sunny menantang para gadis itu.
“ Dasar wanita jalang!” gadis-gadis itu mulai melontarkan pukulan-pukulan mereka pada tubuh kecil Sunny. Hingga membuat Sunny jatuh ke tanah.

“ Hei hentikan!” Chanyeol dan Baekhyun datang melerai mereka. Tapi para gadis itu tidak memperdulikan Chanyeol ataupun Baekhyun. Mereka terus mengeroyok Sunny.
“ Pak polisi! Tolong! Disini terjadi pengeroyokan!” teriak Chanyeol menakut-nakuti gadis-gadis itu. Para gadis itu berhenti memukuli Sunny, dan kemudian mereka lari ketakutan.
Baekhyun membantu Sunny untuk berdir. “ Apa kau baik-baik saja?” tanyanya pada Sunny
“ Iya, aku baik-baik saja.” Sunny merapikan rambutnya yang berantakan akibat ulah gadis-gadis tadi.
Sunny membungkuk seraya mengucapkan terima kasih, “ Terima kasih, sudah menolongku.” Lanjut Sunny.
Setelah itu, Sunny pamit untuk pergi. Tapi langkah Sunny terhenti, “ Ikut aku.” Chanyeol menarik Sunny masuk kedalam kafe. Chanyeol menyuruh Sunny untuk duduk, dan dia pergi entah kemana.
Sunny mengedarkan perhatiannya keseluruh isi ruangan. Kafenya terlihat sangat sederhana, tapi begitu nyaman ketika kita masuk kedalam.
“ Silahkan diminum.” Baekhyun menyuguhkan segelas air pada Sunny. Sedangkan Sunny menatapnya polos.
“ Minumlah, kau tidak perlu takut.” Lanjut Baekhyun sambil tersenyum. Tanpa pikir panjang Sunny langsung meneguk habis segelas air itu.
“ Terima kasih.” Sunny tersenyum.

Chanyeol kembali dengan membawa bungkusan di tangannya. Dia berjalan tergesa-gesa kearah tempat duduk Sunny.
Chanyeol berhenti tepat dihadapan Sunny, “ Luruskan kakimu!” Perintahnya
“ Mau apa kau?” Tanya Sunny tidak mengerti.
Chanyeol berjongkok, dan dia mulai meluruskan kaki Sunny. “ Lihatlah, lututmu terluka.” Lanjutnya dan menatap khawatir kearah Sunny.
Tanpa basa-basi, Chanyeol langsung mengobati lutut Sunny yang terluka. Sunny hanya bisa diam, memperhatikan apa yang sedang dilakukan Chanyeol padanya.
“ Terima kasih.” Ucap Sunny, setelah Chanyeol selesai mengobati luka dikakinya.
Chanyeol kembali berdiri dihadapan Sunny, “ Apa kau merasakan sakit selain dilututmu?” tanya Chanyeol
“ Tidak, aku rasa hanya lututku saja yang terluka.” Sekilas Sunny melihat kerah lututnya yang sudah diperban.
Setelah mendengar jawaban terakhir dari Sunny, Chanyeol segera beranjak pergi. Dia mengambil kameranya yang hancur, dan berjalan keluar kafe. Chanyeol memutuskan untuk pulang.
Sedangkan Sunny terus memperhatikan kepergian Chanyeol dari tempat duduknya sekarang.
“ Maaf jika sikapnya yang kasar membuatmu terganggu.” Tiba-tiba saja Baekhyun sudah berdiri di hadapan Sunny.
“ Tidak apa-apa.” lanjut Sunny dan bersiap untuk pergi.
“ Apakah kau butuh sesuatu lagi?” tanya Baekhyun sedikit berharap idolanya itu untuk tetap tinggal sebentar lagi.
Sunny mulai beranjak dari tempat duduknya, “ Tidak, aku akan segera pergi.”

Kruyuk~kruyuk~

Perut Sunny berbunyi, dan itu cukup membuatnya malu dihadapan Baekhyun.
“ Aku rasa seorang arts idola juga harus makan, bukan? Bagaimana jika makan sepiring pasta yang lezat dan ditambah segelas ice lemon tea?” goda Baekhyun
Sunny kembali duduk, dan mulai memesan makanan. “ Baiklah, aku pesan pasta dan ice lemon tea.” Lanjutnya dengan sedikit menjaga imej.
“ Tunggu sebentar, hidangan akan kami siapkan.” Baekhyun segera pergi menuju dapur.

Setelah melahap habis sepiring pasta dan segelas lemon tea, Sunny segera beranjak pulang. Dia tahu, pasti Manajer Kim -atau sebut saja dia Taeyeon- akan mengkhawatirkannya.
“ Sunny! Kau dari mana saja?” Serbu Taeyeon saat Sunny membuka pintu apartemennya.
Taeyeon mengoreksi Sunny dari ujung rambut hingga ujung kaki, “ Lututmu terluka? Apa yang kau lakukan?” Taeyeon terkejut ketika melihat lutut Sunny yang diperban.
“ Aku hanya terjatuh saat perjalanan pulang.” jawab Sunny datar dan berjalan melewati Taeyeon..
“ Aku tidak mau tahu, lain kali kau tidak boleh pulang sendiri lagi. Mengerti?” omel Taeyeon sambil mengikuti Sunny dari belakang.
Sunny duduk di sofa dan mulai menyalakan televisi, “ Sudahlah Taeyeon, aku bukan anak kecil lagi.” lanjutnya
“ Ya! Aku ini manajermu. Kau harus mendengarkan setiap perkataanku, ini semua demi kebaikanmu.” Taeyeon terus memarahi Sunny.
Sunny mulai terganggu dengan sikap Taeyeon yang berlebihan, “ Taeyeon, sudahlah jangan mulai lagi.” Sunny sedikit meninggikan suaranya.
“ Dasar kau bocah tengik!!” Taeyeon mulai memukuli lengan Sunny, “ Apa kau tau seberapa khawatirnya aku padamu? Kenapa kau masih bisa bersikap seperti ini? dasar bodoh!” setelah mengeluarkan semua kekesalannya, Taeyeon akhirnya berhenti.
Melihat sahabat yang menghawatirkannya, Sunny merasa senang karena masih ada yang memperdulikan dirinya.
Sunny beranjak dari tempat duduknya, dan mengambil bungkusan yang ada diatas meja. Dia memberikan bungkusan itu pada Taeyeon.
“ Apa ini?” tanya Taeyeon penasaran.
“ Kau belum makan, kan? Pastanya sangat lezat, jadi aku belikan untukmu. Makanlah.” Jawab Sunny dan kembali sibuk pada layar televisi.
“ Sunny~” Taeyeon memeluk wanita dihadapannya dan mulai menitikan air mata.

_____________________________

Hari ini kafe didatangi banyak pengunjung. Baekhyun sangat senang, karena dia bisa membuat banyak makanan hari ini.
Ketika Baekhyun sedang merapikan meja, dua orang wanita memasuki kafe. Mereka kemudian duduk di bangku yang menghadap tepat ke jalan raya.
“ Selamat datang!” Baekhyun mendatangi meja yang baru saja diduduki dua orang wanita cantik itu.
“ Hai, aku kembali lagi.” Sapa salah satu gadis, yang ternyata adalah Sunny.
Baekhyun tersenyum, “ Nona, kau datang lagi.” dia terlihat senang dengan kedatangan Sunny.
Kemudian Baekhyun terpaku menatap wanita yang datang bersama Sunny.
Sunny yang sadar, lalu memperkenalkan wanita yang datang bersamanya. “ Perkenalkan dia teman sekaligus manajerku, Kim Taeyeon.”
“ Halo!” sapa Taeyeon malu-malu.
Melihat Taeyeon seperti itu, Sunny malah menggodanya. “ Saat dia memakan pastamu minggu lalu, dia bilang kalau dia sudah jatuh cinta pada pembuat pasta yang lezat itu.” lanjut Sunny dan tersenyum menggoda.
Taeyeon menyikut lengan Sunny, “ Sunny, diam kau!” lanjut Taeyeon setengah berbisik.
“ Benarkah, begitu?” Wajah Baekhyun seketika itu memerah.

Tak lama, Sunny dan Taeyeon segera memesan makanan. Mereka berdua memesan pasta yang sama seperti minggu lalu. Dan dengan lahap menghabiskan pasta yang lezat itu.

___________________
Chanyeol sudah cukup merasa bosan untuk terus berdiam diri di dalam rumah. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi berjalan-jalan, setelah hampir satu minggu terus mengurung diri.
Meskipun peristiwa buruk yang menimpa kamera malangnya itu masih terekam jelas diotaknya, dia tidak mau lagi terlarut dalam kesedihannya. Sudah cukup baginya untuk merasa kehilangan..

Chanyeol terus berjalan tanpa arah, mengikuti kemanapun kakinya melangkah pergi. Hingga akhirnya dia berada di sebuah taman sepi, taman yang dulu sering dia kunjungi semasa kecil dulu.

Setelah berjalan mengelilingi taman, kakinya terhenti ketika melihat seorang wanita duduk disebuah bangku taman. Chanyeol terus memperhatikan gadis itu dari kejauhan..

Sunny duduk termenung, memikirkan semua masalah yang akhir-akhir ini menimpanya. Tanpa sadar air mata telah membendung di pelupuk mata. Tak tahan dengan rasa sesak yang dia rasakan, akhirnya Sunny pun mengeluarkan amarahnya dengan menangis.
“ Kau harus kuat Sunny! Harus!” sambil terus menangis terisak.
Seseorang memandangi Sunny dari kejauhan, dia merasa iba pada Sunny. Dia segera menghampiri Sunny.
“ Nona, apa kau baik-baik saja?” Tanyanya seraya menaruh telapak tangan dipundak Sunny.
Sunny mendongkakkan kepalanya dan mendapati seorang laki-laki berdiri membungkuk di hadapannya.

“ Kau?!” Chanyeol terkejut melihat orang yang ada dihadapannya, “ Sedang apa kau disini?” tanyanya penasaran
Sunny menundukkan kepalanya, “ aku..” lanjut Sunny ragu sambil menghapus air matanya.
Chanyeol duduk disamping Sunny, “ Bukankah taman ini ditutup untuk umum? Bagaimana kau bisa masuk?” Chanyeol berusaha untuk mengalihkan kesedihan Sunny.
“ Aku masuk melalui pintu kecil di pojok taman.” Jawab Sunny tanpa menatap lawan bicaranya.
Chanyeol tidak percaya dengan apa yang dikatakan gadis didekatnya, “ Bagimana kau bisa tahu kalau ada pintu kecil dipojok taman ini?” tanya Chanyeol lagi sedikit mendesak.
Sunny mulai merasa tidak nyaman, tapi dia tetap menjawab pertanyaan Chanyeol. “ Karena dulu aku sering mengunjungi taman ini. Lalu bagaimana kau bisa masuk?” kali ini Sunny mulai menatap Chanyeol
Bukannya menjawab, Chanyeol malah kembali bertanya pada Sunny. “ Apa nama aslimu Lee Soon Kyu?” tanya Chanyeol semakin penasaran.
Sunny terkejut mendengar pertanyaan Chanyeol. “ Apa?! bagaimana kau bisa tahu?!” Tanpa sadar kalimat-kalimat itu keluar dari mulut Sunny.
‘ Kenapa laki-laki ini tau nama asliku? Bukankah agensi sudah menutup rapat semua hal tentang identitasku? Bagaimana dia bisa tahu?’ pikir Sunny dalam hati.

Chanyeol hanya bisa terdiam menatap wajah Sunny, lalu kemudian dia tertawa. “ Takdir benar-benar mempertemukan kita kembali, setelah hampir 20 tahun kita tidak bertemu. Ini benar-benar ajaib!” lanjut Chanyeol sambil terus tertawa.
Sunny mulai merasa aneh, “ Apa yang kau bicarakan?” dia heran melihat Chanyeol yang terus tertawa.
Chanyeol menatap Sunny serius,  “ Apa kau benar-benar tidak mengenaliku?” lanjutnya.
Sunny mengangkat salah satu alis matanya, dan menatap Chanyeol heran. “ Jelas kau tidak mengenaliku, karena aku sudah tumbuh menjadi pria yang sangat tampan, bukan?” Lanjut Chanyeol bangga.
Sunny berhenti memandangi laki-laki itu, “ Kau benar-benar aneh.” Lanjutnya tak peduli.
Chanyeol mengacak-ngacak rambut pendek Sunny, “ Ya Lee Soon Kyu! Kau benar-benar bodoh!” Kemudian Chanyeol menyunggingkan senyum bahagianya.
Sunny kemudian diam terpaku melihat senyuman Chanyeol.
‘ Senyum itu, senyum yang selalu ada disetiap mimpiku, senyum yang sedikitpun tidak akan pernah aku lupakan, senyum tulus yang selalu dia berikan untukku, benarkah itu? benarkah itu kau?’ pikir Sunny dalam hati.
“ Park Chanyeol?” lanjut Sunny ragu
Chanyeol berhenti mengacak-ngacak rambut Sunny, “ Ya, akuPark Chanyeol.” Lanjutnya
Sunny hanya menatapnya tak percaya, “ YA! Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau masih menyukaiku?” goda Chanyeol.
Sunny menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha berhenti untuk terus menatap Chanyeol.
“ Percaya diri sekali kau? Kau pikir aku benar-benar menyukaimu?” elak Sunny sambil mengalihkan pandangannya dari Chanyeol.
Setelah hampir 20 tahun tidak bertemu, jantung Sunny masih berdegup kencang berada didekat Chanyeol. Apa benar, Sunny masih menyukai laki-laki dihadapannya ini?
“ Jangan bohong, aku tahu saat ini pasti jantungmu sedang berdegup kencang?” Chanyeol terlihat bangga dengan ucapannya.
“ Apa?!” Sunny tertangkap basah.

______TBC______
Gimana reader? Bagus ngga?
Jangan lupa dikomennya :)
saat ini author lagi menyelesaikan Part 7 FF Oppa Is Mine
Jadi buat para reader yang masih menunggu harap bersabar ya…
terima kasih udah mau baca FFku..
see you in next part!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar